Teras rumah kontrakan selepas
makan, kita membuka perbincangan seperti biasa dengan candaan-candaan pencair
suasana yang bisa dibilang belum pernah beku sebenarnya. Tapi ternyata berakhir
dengan kejutan buatku. Tepat sebelum pulang seusai adzan maghrib ketika kamu bersiap
mengenakan slayermu, kamu bilang “Bismillah, IYA” . Serentak perasaanku tidak
karuan, salting dan sebagainya yang bodoh-bodoh pokoknya karena jawaban atas
pertanyaanku minggu lalu di rumahmu akhirnya kamu jawab. Tapi jelas aku sangat
senang. Hari itu adalah hari kedua aku dan kamu bersikap bodoh dan mati gaya
tapi kedua hari itu juga adalah hari yang paling indah buatku dan aku yakin
buatmu juga.
Aku bukan anak cinta, artinya aku
tidak suka percintaan yang sebentar-sebentar konflik sedikit langsung bubar dan
mencari cinta lagi. Aku suka cinta yang berkualitas, aku suka kita saling
mencover saat salah satu sedang “begejolak”, aku suka kita saling menghargai
kegiatan masing-masing, dan aku suka aku punya harapan untuk itu dari kamu. Aku
ingin sayang sama kamu lebih dari aku pernah sayang sama dia. Jangan marah saat
baca ini, karena mungkin kamu ga pernah aku ceritakan tentang kehidupan dan
perjuanganku dengan dia secara mendetail, karena bener-bener aku ga pengen
menceritakannya . Tapi aku benar-benar berharap aku bisa melakukannya lebih
buat kamu dan menulis buku baru dengan kita sebagai tokoh sentral. Cukup itu
isi perasaanku.
Pagi
Aku mulai suka waktu tersebut
karena aku selalu baca smsmu yang menyuruh bangun dan solat subuh walaupun aku
merasa benar-benar ga menghargai karena tetap saja kesiangan. Tapi aku selalu
bangun dan membaca smsmu, dan kujawab dalam hati “iya makasi” tapi tidur lagi,
jangan marah jangan bosan sayang.
Siang
Sombongnya matahari benar-benar
luntur saat kubuka smsmu lagi yang penuh candaan dan terkadang ledekan, aku
memang suka bercanda aku suka terkadang meledek tapi benar-benar aku bermaksud
bikin kamu tersenyum. Sabar sayang kalau aku ledekin kamu.
Malam
Saat santai kamu menjadi
pelengkap dengan obrolan-obrolan yang seperti biasa tidak jelas dan biasanya
ada sedikit gombalan disana walupun terkadang aku telat bales saat lagi ngegame
atau berkumpul bersama teman. Maaf buat itu, semoga kamu mengerti sayang.
Sampai tengah malam aku selalu menulis “sweetdream” saat kamu sudah bermimpi.
Jangan anggap ini gombalan, aku
benar-benar mengesampingkan logikaku yang biasa kupakai dalam menyelesaikan
masalah keteknikan dan benar-benar menggunakan perasanku untuk menulis ini. Aku ingin seperti lagu Efek Rumah Kaca
“Kita berdua tak hanya menjalani cinta, tetapi menghidupi”. Semoga suatu saat
di moment paling indah kita bisa baca ini bersama. Jangan pernah anggap aku
cowo romantis ya, karena aku ga mau seperti itu, jangan anggap aku orang baik karena aku belum merasa baik, cukup anggap aku seperti smsmu
:
“Kamu istimewa , jagoan”
icikitirrr...
BalasHapus:)
aku terharu...
makasi lhoo .
Hapustapi itu bukan bikin terharu hehe
tapi aku suka dani,..
Hapusenggak lebay
itu lho judul lagunya Efek Rumah Kaca..
baguuss..
wah terima kasih itu saya anggap pujian .
Hapustapi siapakah inii knp tau saya ?