“Diantara warung-warung yang
pernah saya singgahi sebelum mendaki, ini warung yang paling gaul men!”
Cita Rasa Amrik |
Kawasan Cibodas, Puncak merupakan tempat wisata yang cukup digemari
warga Jakarta. Disana ada Kebun Raya Cibodas, Air Terjun Cibeureum, dan bagi
yang suka trekking tentu saja Gunung Gede-Pangrango bisa jadi tujuan.
Hawanya yang sejuk kontras dengan asap hitam dan udara gersang di
Jakarta. Karena merupakan tempat wisata itulah, jadi fasilitasnya cukup lengkap.
WC umum, warung oleh-oleh, terminal, dan warung makan berjejer disana. Bahkan
ada toko Outdoor Gear bagi yang kurang peralatannya saat mau mendaki.
Karena datang pada dini hari, kami memutuskan mengisi energi sampai pagi
sebelum mendaki Gunung Gede. Tanah lapang parkiran wisatawan yang akan ke Curug
Cibeureum jadi lapak kami. Sambil menahan dingin, kami memaksakan tidur walau
seperti biasa, hanya berganti-ganti posisi tidur saja.
Pagi-paginya, entah karena lelah atau memang baru dibangun semalam saat
kami tidur, ternyata di belakang tempat tidur kami adalah warung kopi. Di ujung
parkiran tepatnya, nama warungnya “Cave Rhino” yang bergambar Badak. Kami kesana
untuk sarapan. Saat pertama masuk, kesan pertama adalah “Rock ‘n Roll, men!”. Bagaimana tidak, denting piano lagu
Aerosmith – Crazy mengalun menyambut matahari pagi. Sambil memesan bandrek susu
hangat, sambil bersenandung menirukan suara Steve Tyler, vokalis Aerosmith. “I
go crazy, crazy, baby, I go crazy”.
Yang membuat nyesek adalah ternyata warung itu menyediakan tempat menginap
cuma 10.000. Lalu buat apa kami berdingin-dingin di depan warung yang
menawarkan kehangatan. Naas nian!
Library Corner |
Tapi sudahlah, kami lupakan itu semua (dengan air mata). Awalnya saya
pikir cuma satu lagu yang gaul, ternyata Bon Jovi, Bob Marley, Eric Clapton,
dan Slank juga ada di playlistnya. Keren! Bandrek hangat, Indomie rebus, lagu
slow rock, rokok, dan pemandangan nan hijau jadi kombinasi mematikan dalam
mengisi pagi hari.
Kalau dilihat warungnya memang hanya warung kopi dan nasi biasa. Tapi
aksesorisnya luar negeri banget terutama Amerika. Ada bendera Amerika, bendera
Jepang, kaos basket Chicago Bulls, kemeja pantai seperti di film-film Bay
Watch, bahkan tutup saosnya saja Red Label.
Selain aksesoris itu, terpajang juga perahu Kayak. Di salah satu sudut
ruangan ada tumpukan majalah yang Mang Ipal (pemiliknya) namai “Library”.
Majalahnya juga sesuai cita rasa warungnya, majalah travelling dan adventure berbahasa
Inggris.
Kata Mang Ipal, lagu-lagu tersebut sengaja diputar untuk melepas para
pendaki. Aaa, like this lah ke warung ini! Kalau saya ke Gunung Pangrango pasti
kembali kesini untuk singgah. Yang pasti tidak bakal tidur di parkiran lagi.
Hehehe
Perahu Kayak |
~Salam Dolan, Cuk~
Tidak ada komentar :
Posting Komentar