Kamis, 19 Maret 2015

Pacitan (3) – Symphony di Barat Pacitan

Perjalanan berlanjut (21/3). Ke arah barat menuju pantai-pantai yang seharusnya dikunjungi lebih awal. Setelah sebelumnya sempat mampir ke Pantai Taman, tak jauh dari Pantai Soge, yang termasuk bagian kawasan pantai bagian timur. Tepatnya di Kecamatan Ngadirojo. Disana sebenarnya ingin mencoba flying fox yang panjangnya 400 meter dan melintasi pantai. Namun sayang sekali, hanya dibuka pada hari Sabtu sore dan hari Minggu.

Pantai di kawasan barat yang berbatasan dengan Wonogiri juga menyimpan keindahan yang tak kalah dengan pantai di kawasan timur. Tiga pantai yang kita kunjungi, semuanya mempunyai daya pikat yang berbeda namun tetap sama. Yakni sama-sama lihai dalam memikat wisatawan. Mungkin bagaikan Charlie’s Angels, tiga wanita cantik yang berbeda karakter namun sama-sama memukau penontonnya. Ketiga pantai tersebut secara berurutan dari yang pertama kita datangi yaitu Pantai Buyutan, Pantai Banyu Tibo, dan Pantai Klayar. Ketiganya berada di rute yang sama.

Senin, 16 Maret 2015

Pacitan (2) - Beach Of Glory

Semoga hari ini cerah. Sepanjang hari, sampai malam, agar rencana camping di pantai kita berhasil. Tak terucap tapi benar-benar terpikir sebagai harapan saat bangun tidur. 

Hari ini (20/3) kita akan menjajah pantai bagian timur Kabupaten Pacitan. Tadinya hanya akan ke pantai Soge dan Pantai Taman. Tapi kita mendapat informasi dari pengunjung pantai Teleng Ria, kalau ada pantai yang menarik lagi, yaitu Pantai Pidakan. 

Pantai Soge dari JLS
Letak Pantai Pidakan sejalur dengan Pantai Soge dan Pantai Taman. Yaitu sepanjang JLS (Jalan Lintas Selatan) yang menghubungkan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Trenggalek. Karena ada tambahan destinasi, rencana kita ubah (lagi). Kita akan ke Pantai Pidakan dan Pantai Soge. Baru besoknya (21/3) ke Pantai Taman.

Selasa, 10 Maret 2015

Pacitan (1) – Mau Wisata, Bayar SPP Dulu

Mau mengunjungi tempat yang keren memang harus ada syaratnya. Tidak jauh beda dengan mau masuk surga. Saya dan Winda mengalaminya saat berwisata ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Tempat kelahiran Pak SBY. Kota ini julukannya Kota 1001 Goa, tapi tujuan kita malah ke pantai. Ya, karena memang pantainya juga kabarnya bagus-bagus.

Pasti belum lupa kan salah satu kejadian heboh di media sosial Instagram yang melibatkan Bu Ani Yudhoyono. Saat Bu Ani marah atas komentar pada fotonya saat di pantai bersama keluarga besarnya? Nah, itu lokasi fotonya adalah Pantai Klayar di Pacitan.

Welcome Pacitan
Jika dari Semarang, untuk menuju Pacitan maka rutenya bisa lewat Ungaran-Salatiga-Boyolali-Solo-Sukoharjo-Wonogiri-Pacitan. Kita menempuh rute itu dengan perjalanan sekitar 7 jam menggunakan sepeda motor. Awalnya cuaca mendukung, cerah terpancar dan kehangantan matahari pagi menjelang siang mengiringi perjalanan. Namun, namanya saja musim hujan, hujan pun turun sepanjang Sukoharjo dan Wonogiri.

Sabtu, 07 Maret 2015

Semak Daun (2) – Serasa Pulau Pribadi

Welcome to Semak Daun
Terbangun di Pulau Semak Daun sekarang 6:00 cerah. Kalau di media sosial Path, banyak sekali yang mengupdate moment seperti itu. Matahari, walaupun sedikit malu-malu dari balik awan, tetap bekerja dengan baik memantulkan cahayanya pada pasir putih yang lembut di pulau ini. Menuju bibir pantai, lautan biru terhampar seperti tanpa batas. Ketenangan begitu terasa kala menyaksikan gelombang yang tenang.

Terletak tak jauh dari pulau Pramuka, Pulau Semak Daun dapat dikunjungi dengan kapal sewaan. Tidak ada kapal umum yang menuju kesini. Tapi setelah sampai disini, dijamin tidak akan menyesal. Pulaunya yang kecil dapat dikelilingi hanya dalam waktu tak lebih dari 30 menit. Pasirnya lembut. Pantainya jernih dan katanya bebas bulu babi. Tak heran pengunjung lain banyak yang berenang menggunakan alat snorkeling disana. Karena tidak adanya “kehidupan” disana, jadi dapat merasakan pulau itu serasa milik pribadi.

Kamis, 05 Maret 2015

Semak Daun (1) - Masih ada Wisata Alam Di Jakarta

Hari itu harus bangun lebih pagi dari biasanya. Lekas bergegas dan segera menuju utara Jakarta. Perjalanan yang harus membelah kota Jakarta untuk menuju Pelabuhan Muara Angke. Di sanalah kita akan berkumpul, dan dari sanalah kita akan bersama-sama berangkat menuju Kepulauan Seribu. Kita akan menyebrang dengan kapal umum yang pastinya merupakan trasportasi utama warga Kep. Seribu yang ingin berdagang atau sekedar berkunjung ke Jakarta.

Cuaca sedikit berawan mengingat saat itu, pertengahan Januari 2015, curah hujan memang sedang tinggi. Minggu sebelumnya pun, ada teman yang harus menunda perjalanan pulang ke Jakarta karena cuaca buruk.

Tiba juga akhirnya di Muara Angke. Dari pintu gerbang, kita berjalan melewati tempat pengolahan hasil laut untuk menuju dermaga. Baunya sangat menyengat. Dari bau amis ikan, bau tanah yang becek, bau got yang saya yakin segala jenis bau mengendap disana, plus bau knalpot angkutan bercampur menciptakan mual di perut.

Pengolahan Hasil Laut - Muara Angke
Kep. Seribu bisa dikatakan sebagai oase dari wisata yang serba buatan yang ada di Jakarta. Secara administrasi, Kep. Seribu masuk wilayah Jakarta. Disebut juga kabupaten administrasi. Potensinya bagi perkembangan industri cukup besar, yaitu pada bidang pertambangan, perikanan dan pariwisata. Jumlah pulaunya memang tidak 1000, hanya ada 342 pulau. Gugusannya menghadap ke Teluk Jakarta yang kondisi airnya bagai bumi dan langit dengan kondisi di sekitar Kep. Seribu.