Minggu, 15 Desember 2013

Jalan Berfasilitas di Gunung Kidul

“Mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera ….”


Lagu ninja Hatori itu sepertinya cocok untuk menggambarkan wisata yang ada di kota bagian selatan Yogyakarta ini. Ada gunung, sungai dan goa, dan pantai yang katanya indah-indah. Tapi kali ini sesuai lagu di atas, setelah turun gunung kita melanjutkan menuju sungai dan goa, di kawasan Goa Pindul.

Dari Nglanggaren kita keluar menyusuri jalan balik yang mulus seperti kulit bintang iklan hand body. Terus mengambil arah Kota Wonosari. Keluar ke jalan utama, motor tiba-tiba agak goyang, ternyata ban belakangnya kempes. Cari-cari, akhirnya dapat juga tambal ban. Di situ ternyata tidak pakai kompresor, jadi, bapak-bapak berusia senja mengkonversi tenaganya menjadi angin demi keselamatan dan kenyamanan kita di jalan.

Peta Wisata Gunung Kidul

Menyusuri jalan ke Goa Pindul benar-benar menyenangkan, kanan kiri hutan kayu putihnya seakan memfilter sinar dan panas matahari menuju bumi. Kawasan hutan disana adalah kawasan konservasi dan wisata milik pemerintah provinsi Yogyakarta dengan adanya Tahura (Taman Hutan Raya) yang diresmikan pada Desember 2012 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Seajuh ini saya mengapresiasi pemanfaatan dan pengelolaan kawasan wisata yang sangat baik di Gunung Kidul ini.

Tujuan kita kali ini adalah ingin mencoba cave tubing di Goa Pindul. Cave tubing sebenarnya seperti body rafting, tapi karena sungainya mengalir di dalam goa, jadi dimanipulasi namanya jadi cave tubing.


Dari kawasan hutan, kita terus berkendara sampai ketemu bundaran Siyono yang ada Indomaretnya. Reload perbekalan dan mengisi perut sejenak sebelum jalan kembali. Ambil arah kiri, kita sudah berada di jalan yang benar menuju Goa Pindul.

Mendengar cerita di blog lain, katanya di jalan ini kita akan dikejar oleh motor yang akan mengantarkan kita ke sekretariat penyedia paket wisata. Ternyata benar, baru jalan 200 meter, sebuah motor sudah ngebut menyalip motor kami. “Mau ke Pindul mas ? ikutin saya aja !” kata remaja pengendara. Karena memang tidak tahu arah, ya sudah kita ikuti saja dia sambil ngobrol-ngobrol masalah harga, dan ternyata tidak mahal (sesuai review). Kan sudah nemu uang juga 50 ribu juga.

Cukup mengekor motornya akhirnya tibalah kita di Desa Wisata Bejiharjo yang ikon wisatanya memang wisata goa dan sungai. Selain Goa Pindul yang terkenal, ada juga Goa Sriti dan Goa Gelatik, dan wisata sungainya yaitu Sungai Oyo.

Berkendara dari satu tempat wisata ke tempat wisata lain di Gunung Kidul sangat menyenangkan. Jalanan yang berkelok-kelok namun cukup bagus apalagi ditambah fasilitasi pohon-pohon besar dan rimbun di kanan kirinya menambah nyaman dalam menikmati setiap meter aspal jalanannya.
.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar