Senin, 06 Oktober 2014

Karya Sastra Tuhan

Tuhan memang sastrawan,
Dia tulis cerita ini
Dia jadikan kau sumber yang hanya dapat kurelakan
Dalam setiap kata, dalam setiap tanda baca, meski kau tetap saja alpa
Dibuatnya sandiwara utuh bagiku, bukan bagimu
Karena hingga kini, aku hanya mampu menemuimu mengawang di angan

Tak kutemukan puisi terindah untukmu
Pun cerpen manapun tuk mewakili rasaku
Novel setebal apapun tak juga mampu menjelaskannya padamu
Drama Tuhan tetap membuatmu merupa rindu tanpa tuju
Menjelma kata tanpa makna

Tuhan memang sastrawan,
Dia rangkum tiap jengkal senyummu
Dalam catatan tanpa aksara
Menyalin tatapmu dalam sajak-sajak yang lesap, lindap
Membuatmu serupa diksi dalam tiap-tiap puisi meski tetap saja nisbi
Menjelmakan kau sebagai nafas cerita
Bekelindan harap dan khayalku

Bukan,
Tuhan tak hanya bersastra padamu
Aku pun adalah karya-Nya

Aku mengerti sekarang,
Tubuhku sendiri menjelma puisi
Tiap organnya merupa bait dan inti selnya adalah huruf-huruf yang menyusun fonem
Bersekutu mengeja rasaku dalam cerpen
Sedang perjalananku padamu tertulis seperti novel
Tiap babnya menjadi cerita, tersusun menuju cinta

Pada akhirnya aku menyadari,
Tak perlu kucari karya sastra terbaik untukmu
Bahkan jika itu seindah karya Shakespeare
Atau sepilu kisah Tristan dan Isolde di Jerman
Akulah karya sastra itu, yang ditulis sendiri oleh Tuhan
Dan kan kupersembahkan diriku untukmu
Sebagai karya sastra milik Tuhan

Bersama
Jakarta-Indramayu, 06 Oktober 2014

Tidak ada komentar :

Posting Komentar