Kamis, 08 Agustus 2013

Kekasih

Kuterawang langit malam ini
Gelap dan angkuh menngolok-olok kerinduanku
Sorot mataku tajam menatang langit dan mencari rembulan
Kala rembulan mengintip dan tersenyum
 ku tau senyumnya adalah senyummu, Kekasih.

Kubalas senyumnya tapi segera langit menarikmu pulang
Putus asa aku berdebat dengan langit yang maha luas
Sampai sejuta air mata turun dari balik keangkuhan langit
Aku tahu itu air matamu rembulan
mengingatkan akan kehangatan yang pernah kita lalui, Kekasih.

Aku tau belum bisa mebalas senyummu
Aku tau belum bisa mendengar tangismu
Aku harap aku buta agar senyummu tak terlihat
Aku harap aku tuli agar tak kudengar lagi tangismu
Tapi aku harap hatiku bisa merasakan senyum dan sejuta air mata ini, Kekasih

Tujuan kita terucap tapi tak terasa
Kita berjalan meraih cita-cita
Tapi tak kita genggam cita-cita
Tetes air mata berhenti tapi rembulan tetap tak ada
Tak kucari lagi rembulan kala angkuhnya langit masih terjaga

Namun kutunggu kau di tempat yang selalu sama
Sampai langit menjadi cerah dan berseri seperti parasmu
Serta jutaan bintang menyinari senyummu
Kelak saat kau muncul, hati dan jiwakulah yang akan menyambutmu, Kekasih

Tidak ada komentar :

Posting Komentar