Senin, 05 Agustus 2013

Ramadhan Jalan : 200 Tahun Berbuka dengan Bubur

“Sebuah budaya takjilan turun-temurun yang selalu menyajikan menu yang sama di Masjid Jami Pekojan, Semarang”


Menu Bubur India

Semua berawal saat saya pulang kerja dengan busway. Saat itu ada bapak-bapak membaca koran dan secara tidak sengaja saya membaca salah satu judul artikelnya yaitu “Bubur India Di Masjid Pekojan”. Langsung saya browsing tentang bubur India tersebut dan ternyata Masjid Jami Pekojan letaknya di Semarang tepatnya di daerah Pekojan Kawasan Pasar Johar Jalan Petolongan No. 1. Kebetulan malam itu saya juga akan pergi ke Semarang jadi saya agendakan ke Masjid itu.

Saya bersama pacar saya tercinta langsung menuju Masjid itu menjelang berbuka puasa pada 13 Juli 2013. Jam 5 saya sudah sampai disana. Sudah ada beberapa orang yang menunggu rupanya. Ada juga wartawan dari sebuah radio di Semarang yang sedang meliput. Beberapa mangkok bubur pun sudah disiapkan di mangkok warna-warni di serambi utara masjid lengkap dengan kurma, susu dan air zam-zam.

Saat waktu berbuka tiba, ternyata banyak juga yang ingin berbuka disana jadi banyak yang tidak kebagian. Pacar saya saja tidak kebagian. Kasihan. Hehehe. Saya yang penasaran untungnya kebagian. Ternyata bubur India ini adalah bubur beras biasa dengan aroma serai dan rempah-rempah yang kuat yang mungkin khas India. Bubur ini disajikan dengan kuah sayur labu siam yang kental, rambak (kulit sapi), dan 1/5 potong telur dadar. Rasanya biasa saja tapi cukup untuk membuat perut kenyang juga.

Persiapan Berbuka Bubur IndiaTradisi bubur ini sudah berlangsung sejak tahun 1878. Alkisah ada seorang pedagang dari Gujarat, India yang datang dan menikah di daerah Pekojan. Pedagang lain dari Gujarat mengikuti jejak si orang pertama dan berdatangan kesana. Dengan tujuan syiar agama Islam, mereka membentuk komunitas muslim dan membuat tradisi berbuka dengan menu khas India yaitu bubur India tersebut. Memang daerah sekitar Pasar Johar Semarang terkenal dengan suku bangsa keturunan Arab. Kabarnya tahun-tahun sebelumnya alat masaknya adalah kuali tembaga yang turun-menurun sejak dulu. Tapi tahun ini sudah diganti yang baru, alasannya karena yang lama telah rusak.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar